Kamis, 29 Juli 2010

Nikmatnya Berhuznudzon pada Allah


M: "Lagi menanti di batas waktu nih ukh..."
R: "Menanti apa? kapan?" (bertanya dengan antusianya)
M: "Nungguin pengumuman, harus bersiap untuk kemungkinan terbaik nih.. ^_^"
R: "Iya ukh.. kalo rejeki ma, ga kemana"

Penggalan obrolan itu masih terngiang sampai diri ini bersiap melepas lelah dari aktivitas hari ini. Berhiznudzon pada Allah, itu yang ku lakukan sebelum tidur tadi malam. Yakin Allah akan memberikan yang terbaik dan berjanji pada diri sendiri untuk lebih mengoptimalkan ikhtiar selanjutnya jika Allah memberi kesempatan itu.

Ya, seperti itulah. Sadarkah kita???
Terkadang kita 'mengkerdil'kan prasangkan kita terhadap Allah.
Kita lebih sering pesimis terhadap sesuatu yang menurut kita tak mungkin, padahal bisa jadi Allah akan memberikan keputusan terbaik itu yang tidak kita duga sebelumnya.

Bukankah Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku maka hendaklah berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”.

Seperti itulah saudaraku... jangan 'mengkerdil'kan karunia Allah, berprasangkalah yang terbaik pada Allah, maka Allah akan mewujudkannya. Jikalau Allah belum memberikannya, maka pasti Allah sudah mempersiapkan rencana terindah lainnya.

Alangkah lucunya manusia, berdo'a memohon pada Allah. Tetapi ketika Allah mewujudkannya bahkan dalam waktu yang singkat, ia menjadi pesimis sendiri dan tak jarang bergumam, "Alhamdulillah dikabulkan, tapi Allah.. bolehkah tidak sekarang?? rasanya belum siap.."
Lucu ya...


Yuk.. berprasangka baik pada Allah dan bersiap untuk menerima keputusan yang terbaik..
Tetap optimis

Inti hidup adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, do'a dan tawakal.
Jangan remehkan impian setinggi apapun itu, Allah Maha Mendengar
Man jadda wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan berhasil)


Wallahu'alam
Jum'at 30 Juli 2010